Powered By Blogger

Tuesday 9 November 2010

tentang Daftar Pustaka, Kutipan, dan Catatan Kaki

Daftar Pustaka.

Daftar pustaka bukanlah bab tersendiri. Oleh karena itu tidak diberi nomor bab.
Daftar pustaka ditulis pada halaman baru dan judul DAFTAR PUSTAKA dicetak
3 cm di bawah atas halaman, dengan huruf kapital tanpa titik di belakang huruf
terakhir.
Ada beberapa cara untuk menuliskan daftar pustaka, tetapi cara yang diusulkan
untuk dijadikan format adalah cara yang akan diuraikan berikut ini:
• Daftar pustaka disusun berurutan secara abjad menurut nama keluarga penulis
pertama, tidak perlu nomor urut.
• Baris-baris dari setiap pustaka dicetak dengan
jarak satu spasi, sedangkan baris pertama dari pustaka berikutnya dicetak satu
setengah spasi di bawah garis terakhir pustaka yang mendahuluinya
• Huruf pertama dari baris pertama dari setiap pustaka yang merupakan huruf awal nama
penulis pertama
• Baris kedua yang merupakan kelanjutan pustaka dari baris pertama,
• huruf awalnya dimulai 5 ketukan atau rongak (ruangan antara dua huruf)dari huruf pertama dari baris pertama.
• Daftar pustaka berisi semua pustaka yang digunakan kandidat doktor dalam menyiapkan dan menyelesaikan disertasinya. Semua pustaka yang tercantum pada daftar pustaka harus benar-benar dirujuk dan terkutip dalam penulisan teks disertasi
• Daftar pustaka terdiri atas makalah, buku ataupun prosiding yang diterbitkan dan lazimnya dapat ditemukan di perpustakaan (buku, jurnal,buletin, prosiding, ataupun situs web).
• Dalam Daftar Pustaka, pustaka yang berupa makalah di majalah ilmiah, jurnal, buletin, atau prosiding ditulis sebagai berik

Kutipan

Pengutipan rumus, kalimat, paragraf, atau inti pengertian yang dikutip dari salah satu makalah atau buku dalam teks ada yang menggunakan cara dengan menuliskan angka urut pertama kali dirujuk dalam teks disertasi yang ditulis di antara dua tanda kurung kotak [ ], yang nantinya makalah/buku yang telah dikutip tersebut di daftar pustaka dituliskan sesuai dengan nomor urutnya. Namun demikian, dalam pedoman disertasi ini pengutipan harus menuliskan nama penulisnya, dengan menuliskan langsung nama penulis/pengarangnya yaitu nama penulis pertama diikuti dengan tahun penerbitan, TIDAK urutan pengutipannya seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Nomor halaman atau nomor bab dalam buku pustaka, jika belum tercantum dalam daftar pustaka,
sebaiknya disertakan dan ditulis di belakang tanda kurung nomor urut


Catatan Kaki / Foot Note

Catatan kaki adalah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku. Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok. Catatan kaki untuk artikel yang diambil dari internet, cantumkan nama pengarang, judul artikel, tuliskan online (dalam kurung) diikuti alamat situsnya, seperti http:/ www.ed.gov./... yang memudahkan pembaca untuk mengakses sumber tersebut.

II. Jenis & Contoh Catatan Kaki / Foot Note
Sekarang kita akan mempelajari pencantuman sumber kutipan pola konvensional. Cara pencantuman sumber kutipan dengan menggunakan pola konvensional, yaitu menggunakan catatan kaki atau foot note.

Catatan kaki untuk buku dimulai dengan nama pengarang diikuti koma, judul buku (ditulis dengan huruf awal kapital dan dicetak tebal atau dicetak miring), nomor seri, jilid dan nomor cetakan (kalau ada), kota penerbit (diikuti titik dua), nama penerbit (diikuti koma), dan tahun penerbitan (ditulis dalam kurung dan diakhiri dengan titik).

Catatan kaki untuk artikel dan majalah dimulai dengan nama pengarang, judul artikel, nama majalah, nomor majalah jika ada, tanggal penerbitan, dan nomor halaman. Jika dari sumber yang sama dikutip lagi, pada catatan kaki ditulis ibid. (singkatan dari ibidum) yang artinya sama persis sumbernya dengan catatan kaki di atasnya. Jadi mirip dengan idem atau sda. Untuk sumber yang telah disisipi sumber lain, digunakan istilah op. cit. (singkatan dari opere citato). Untuk sumber dari majalah dan koran yang telah disisipi sumber lain digunakan istilah loc. cit. (singkatan dari loco citato).

Referensi:
http://www.sentra-edukasi.com/2009/11/definisi-contoh-membuat-catatan-kaki.html
http://www.sps.itb.ac.id/wp-content/uploads/2008/11/pedoman-disertasi-edisi-2008.pdf.

No comments:

Post a Comment